Menteri Senior KIB Diduga Jadi Sosok Penggoda PKS Buat Masuk Kabinet: Penguasa Mau Tapi Malu-malu

Jum'at, 23 Desember 2022 | 16:40 WIB
Menteri Senior KIB Diduga Jadi Sosok Penggoda PKS Buat Masuk Kabinet: Penguasa Mau Tapi Malu-malu
Tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni Mardiono (PPP), Airlangga Hartarto (Golkar), dan Zulkifli Hasan (PAN) menggelar pertemuan di Kota Makassar, Minggu 6 November 2022 [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Batalnya deklarasi 'Koalisi Perubahan' antara Partai NasDem, PKS, dan Demokrat pada November lalu mengundang berbagai spekulasi.

Hal ini yang kemudian membuat berbagai isu mencuat pada tiga pengusung Anies Baswedan tersebut. Belakangan bahkan muncul isu bahwa PKS mulai digoyang karena ada tawaran masuk kabinet.

Isu itu kemudian mengarah pada Presiden Joko Widodo yang dituding ingin menggagalkan koalisi tersebut.

Menanggapi isu PKS yang digoyang buat masuk kabinet, pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menyebutkan bahwa PKS diduga digoda oleh seorang menteri dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang berisi Partai Golkar, PPP, dan PAN.

Baca Juga: Diam-diam SBY Bertemu dengan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf di Cikeas, Bahas Isu Penundaan Pemilu

Ilustrasi Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam. Khoirul Umum menilai sarat kepentingan politik di balik wacana penundaan pemilu 2024. [ANTARA]
Ilustrasi Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam. Khoirul Umum menilai sarat kepentingan politik di balik wacana penundaan pemilu 2024. [ANTARA]

"Saya juga mendengar informasi itu dan konon itu adalah sebuah ide yang muncul dari seorang menteri senior dari KIB, disampaikan ke Pak Jokowi dan Pak Jokowi kabarnya setuju," ujar Khoirul Umam.

"Tapi tampaknya ada ekspektasi yang berbeda tuh, ekspektasinya kalaupun ada akad itu bukan siri tetapi harus secara terbuka," imbuhnya.

Selain itu, menurut Khoirul Umam masih ada ganjalan PKS masuk ke kekuasaan. Kondisi ini terkait dengan berbagai faktor politis.

"Tapi sepertinya pihak kekuasan agak malu-malu untuk menunjukkan punya keinginan membangun kebersamaan dengan PKS, ya mungkin ada faktor ideolois, mungkin ada faktor politik yang lain," kata Khoirul Umam.

"Itu spekulatif, tapi sebagai sebuah wacana ini kan tak ada asap kalau tak ada api kan," imbuhnya.

Baca Juga: Bukan ke Jokowi, Anies Harusnya Waspada Sama Prabowo, Politikus PDIP: Mereka Mau Rebut PKS!

PDIP: PKS Mau Direbut Prabowo

Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul malah meminta Anies untuk lebih berhati-hati pada kelompok Prabowo Subianto ketimbang mengkhawatirkan campur tangan Jokowi.

"Seperti yang tadi dikatakan Pak Joko Widodo tadi di Hanura, jadi jangan menyalahkan istana, tapi memang bagian istana ada yang guilty feeling melihat Anies, siapa? ya Pak Prabowo Gerindra," ujar Ruhut Sitompul dalam perbincangannya di Adu Perspektif.

profil Ruhut Sitompul (instagram/ruhutp.sitompul)
profil Ruhut Sitompul (instagram/ruhutp.sitompul)

"Jadi jangan bilang pemerintah, tapi mungkin Gerindra pingin memenangkan hati daripada PKS loh, supaya Anies ini enggak jadi," imbuhnya.

Ruhut menyebutkan bahwa masih ada sakit hati dari Gerindra ke Anies. Pasalnya dulu Gerindra menjadi partai utama yang mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta, namun kini malah bakal menjadi lawan di Pilpres 2024.

"Anies harus waspada, ini kuncinya di Anies kok, ada yang merasa dikecewakan oleh anies, Gerindra Pak Prabowo itu yang harus diwasapadai," ungkap Ruhut.

"Mereka [Gerindra] mau merebut PKS kok, PKS kan kawan mereka juga dulu," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI